Jumat, 05 Desember 2008

SAMPAH ORGANIK

Bahan :
Sampah Organik : sisa sayuran, sampah dapur, restoran, sampah pasar.
Penetral kadar air : bisa memakai serbuk kayu (sisa gergajian), jerami, padi, dll.
Alat :
Tempat (tong) sampah yang ada lubang di bagian bawahnya. (semacam penampung)
Cara Pembuatan :
Sampah dicacah sampai selembut mungkin, makin lembut maka akan makin cepat masak. Setelah lembut sampah diperas hingga kadar air sekitar 30 %. Kondisi kadar air 30 % adalah apabila kita genggam/kepal akan mudah dibentuk dan jika hasil kepalan tersebut disentil dengan telunjuk maka akan mudah hancur. Jika terlalu basah bisa ditambah dengan serbuk gergaji, sekam, padi dll.
Kemudian taruh di dalam tempat sampah yang berlubang di bagian bawahnya tersebut.
Semprotkansecukupnya. (dosis disesuaikan dengan jumlah sampah) Sebagai ilustrasi : 1 liter bisa dipakai untuk membuat pupuk organik dari 1 ton sampah organik.
Tong sampah ditutup rapat-rapat. Setelah 1 hari maka akan terjadi kenaikan suhu. Biarkan suhu makin naik hingga suhu maksimum 60°C. Jika telah mencapai 60°C (ilustrasi:terasa kepanasan jika jari kita masukan dalam tong sampah) maka suhu harus diturunkan. Cara menurunkan suhu adalah dengan membolak-balik tumpukan sampah.
Biarkan hal ini berjalan terus hingga suhu stabil dingin seperti suhu kamar dan sampah berwarna kehitaman. Ini merupakan indikasi bahwa sampah dapur telah berubah pupuk organik.
Catatan :
Jika air di dalam sampah terlalu banyak maka akan berbau busuk sehingga menimbulkan adanya belatung yang tumbuh.
Jika suhu panas, kemudian tidak didinginkan/dibolak-balik, maka mikroorganisme pendegradasi juga akan mati. Dan menyebabkan kualitas pupuk organik yang dihasilkan akan jelek.

Tidak ada komentar: